TEMPO.CO, Manila - Pemerintah Filipina memperingatkan warga mengenai kemungkinan letusan Gunung Taal bakal menimbulkan banyak korban jiwa seperti letusan Gunung Pinatubo pada 1991, yang menewaskan 847 orang.
“Saat itu, seluruh gunung runtuh saat terjadi letusan,” kata Delfin Lorenzana, menteri Pertahanan Filipina, yang juga menjabat sebagai Dewan Manajemen dan Pengurangan Risiko Bencana Nasional seperti dilansir South China Morning Post pada Selasa, 14 Januari 2020.
Lorenzana melanjutkan,”Ini yang kami takutkan bahwa letusan Gunung Taal bakal membuat seluruh pulau naik ke atas dan menyebarkan puing-puing ke area sekitarnya.”
Dia berharap letusan gunung itu, yang berada di sebuah pulau sekitar 60 kilometer selatan dari ibu kota Manila, tidak berlangsung hebat.
“Semoga ini tidak terjadi. Kita tidak pernah dapat memprediksi gunung berapi,” kata dia.
Gunung Taal masih terus bergetar pada Selasa ini seiring terjadinya pengungsian puluhan ribu orang dari desa-desa di sekitar gunung.
Terlihat semburan lava merah panas setinggi sekitar 500 meter ke langit dengan asap hitam pekat dan uap yang menyebar hingga sekitar dua kilometer.
Sekitar 200 kali gempa bumi terdeteksi telah terjadi di sekitar Gunung Taal.
“Aktivitas seismik yang intensif ini menunjukkan adanya intrusi magma menuju ke permukaan dan bisa berujung letusan,” begitu pernyataan dari Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina.
Otoritas Filipina meminta masyarakat untuk tidak kembali ke rumah sementara waktu jika lokasinya berada dalam radius 14 kilometer dari Gunung Taal.
Sebelum ini, aktivitas seismik Gunung Taal hanya berlangsung beberapa hari. Namun, aktivitas seismik gunung ini pada 1754 sempat berlangsung selama beberapa bulan.
Dia memperingatkan debu dari letusan gunung api ini berbahaya bagi kesehatan masyarakat.
Pada saat letusan awal Gunung Taal terjadi pada Ahad, awan debu bergerak sejauh 65 kilometer ke arah utara atau menuju ibu kota Manila, Filipina.
Ini membuat ratusan penerbangan di Bandara Internasional Ninoy Aquino dibatalkan. Namun, bandara sudah beroperasi kembali pada Selasa.
Pemerintah Filipina juga meminta agar penjual masker wajah tidak menaikkan harga jual produknya, yang laris manis di cari warga.
“Jangan gunakan situasi ini untuk memangsa orang lain,” kata Honey Lacuna-Pangan, wakil wali kota Manila, seperti dilansir media lokal.
Secara terpisah, Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, ikut mengomentari soal harga masker wajah ini.
“Warga yang tidak mampu membeli akan kami berikan gratis,” kata dia sambil meminta polisi dan militer turun tangan mengatasi krisis ini.
Saat ditanya apakah Duterte cukup sehat untuk mengunjungi lokasi yang terkena abu letusan gunung, dia menjawab,”Saya bahkan bisa memakan abu itu dan kencing di atas Gunung Taal.” Saat ini, Duterte berusia 74 tahun dan beberapa kali terkena isu gangguan kesehatan.
Gunung ini terletak sekitar 37 mil atau 60 kilometer sebelah selatan dari ibu kota Manila. CNN melansir otoritas Filipina sudah meminta evakuasi total kepada sekitar satu juta warga yang berada di sisi selatan Manila.
Institut Seismologi dan Vulkanologi Filipina telah menyatakan kesiagaan hingga level empat dari lima. Ini artinya letusan dahsyat Gunung Taal bisa terjadi dalam beberapa jam atau hari ke depan.
"Hebat" - Google Berita
January 15, 2020 at 07:01AM
https://ift.tt/3abc1Mj
Menhan Filipina Khawatir Gunung Taal Bakal Meletus Hebat - Tempo.co
"Hebat" - Google Berita
https://ift.tt/2r9TJZS
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Menhan Filipina Khawatir Gunung Taal Bakal Meletus Hebat - Tempo.co"
Post a Comment