Search

Dampak Korona Lebih Hebat dari Gempa, Seluruh Pemda Harus Bergerak Lebih Cepat - Jawa Pos

GIRI MENANG-Usai gempa datanglah Korona. Bencana alam dan wabah ini telah menjadi ujian berat bagi seluruh Pemkab/Pemkot di NTB. Lobar misalnya. Sektor pwriwisata yang selama ini menjadi tulang punggung perekonomian lumpuh dihantam korona.

Dinas Pariwisata Lobar merilis, ada 1.316 orang di 17 hotel wilayah Lombok Barat dirumahkan. Jumlah ini bisa saja terus bertambah. Belum lagi para pedagang kecil, UMKM, hingga sektor lainnya merasakan dampak yang sama. Mereka semua perlahan kehilangan mata pencahariannya.

“Korona ini jauh lebih dahsyat dari gempa. Akibat Korona terputus rantai distribusi dan produksi dalam jangka panjang. Sehingga hampir semua daerah mengalami kesulitan karena terputusnya rantai itu. Tidak hanya Lobar,” jelas pakar Ekonomi Universitas Mataram D. Iwan Harsono kepada Lombok Post, Jumat (17/4) lalu.

Sektor pariwisata Lobar dikatakannya berpotensi mandek dalam jangka panjang. Recovery untuk kembli normal seperti sedia kala tidak bisa dalam waktu singkat. Dua atau tiga tahun. Bahkan jika wabah ini melewati bulan Juni, pertumbuhan ekonomi menurutya bisa negatif. Apalagi hingga Desember, kondisi ekonomi akan menyebabkan resesi.

“Makanya refocusing dan rasionalisasi APBD harus lebih mendasar. Bagimana bisa mempertahankan daya beli,” jelasnya.

Pemerintah Lobar dimintanya agar bersinergi dengan program pemerintah provinsi dan pemerintah pusat. Membendung membengkaknya jumlah kemiskinan dan pengangguran. Caranya adalah dengan melakukan padat karya dan bantuan untuk masyarakat miskin serta UMKM dan idustri kecil untuk memiliki daya saing.

“Yang paling penting adalah pemda dan semua pihak harus bisa sadar, bahwa penting untuk kita diam di rumah agar wabah ini cepat berlalu. Agar kita cepat memulai ekonomi,” jelas Iwan.

Ia menegaskan, pemda atau masyarakat tidak bisa berpikir persoalan ekonomi dengan kondisi situasi seperti ini. Maka, harus diselesaikan masalah kesehatan dulu, baru berpikir ekonomi. “Lupakan ekonomi, agar wabah ini segera berlalu,” pintanya.

Jika kemudian ada masalah kebutuhan sehari-hari yang tak terpenuhi menjadi alasan masyarakat tak bisa diam di rumah, ini yang menurut Iwan harus menjadi tugas pemerintah. Pemerintah harus cepat merealisasikan bantuan kepada masyarakat agar mereka segera diam di rumah.

“Tidak perlu dikaji terlalu lama. Ini kita perang, kalau mau rapat terlalu lama orang banyak sudah meninggal,” ucapnya mengingatkan.

Aturan menurutnya sudah ada, tinggal diikuti. Seperti yang dilakukan pemerintah provinsi dengan membagikan bantuan kepada masyarakat berupa sembako sebagai Jaminan Pengaman Sosial melalui refocusig APBD.

“Tidak boleh ada korupsi anggaran untuk masyarakat banyak. Harus betul-betul diawasi dan bersinergi dan nggak usah saling menyalahkan,” pintanya.

Jika bantuan sudah diberikan pemerintah daerah, masyarakat pun harus patuh untuk tetap diam di rumah. Agar wabah ini bisa segera berlalu. Sehingga masyarakat maupun pemerintah daerah bisa memulai perekonomian kembali. “Rugi dulu, tapi kita bisa segera mulai ekonomi,” cetusnya.

Lobar maupun daerah yang mengandalkan pariwisata saat ini di ambang resesi. Terlebih jika melihat kondisi fiskal Lobar yang kian lemah dari tahun ke tahun. PAD tahun lalu tak bisa memenuhi target. Kondisinya di akhir tahun nanti, bisa jadi lebih parah. Dampaknya juga akan dirasakan masyarakat itu sendiri. “Dalam suasana musibah wabah ini kita harus bahu membahu,” pinta Iwan. (ton/r3)

Let's block ads! (Why?)



"Hebat" - Google Berita
April 19, 2020 at 09:13AM
https://ift.tt/3bxi5ik

Dampak Korona Lebih Hebat dari Gempa, Seluruh Pemda Harus Bergerak Lebih Cepat - Jawa Pos
"Hebat" - Google Berita
https://ift.tt/2r9TJZS
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Dampak Korona Lebih Hebat dari Gempa, Seluruh Pemda Harus Bergerak Lebih Cepat - Jawa Pos"

Post a Comment

Powered by Blogger.